Sejarah Desa Bakurejo
Sebelum menjadi sebuah desa yang sekarang di beri nama Desa Bakurejo, merupakan penggabungan dari dua wilayah yaitu kelurahan Bakulan yang di perintah oleh Lurah Bangsa taka dan kelurahan Klodran yang di perintah oleh Lurah Khasan Ngaluar sebelum tahun 1928 yaitu pada masa kolonial Belanda, dimana kelurahan Klodran juga sebagian barat yang di kenal dengan Klodran kulon di gabungkan ke dalam wilayah Desa Sumberagung yang juga merupakan penggabungan dari beberapa kelurahan,sedangkan sebagian wilayah dibagian utara sebagian dimasukan kedalam wilayah Desa Bendungan demikian juga dari sebagian wilayah utara dari kelurahan Bakulan di gabungkan ke dalam wilayah Desa Rowodadi. Tercatat dalam sejarah, pada tahun 1928 sampai dengan saat ini dari penggabunagan Kelurahan Bakulan dan Klodran wetan bernama Desa Bakurejo yang terdiri dari tiga Dusun, tiga Rukun Warga dan delapan Rukun Tetangga yang masuk wilayah Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo provinsi Jawa Tengah.
Kepemimpinan Desa Bakurejo
1. Lurah Salamin yang memerintah dari tahun 1928 – 1941)
2. Lurah Mantri guru Tupan yang memerintah dari tahun 1941 – 1943
3. Lurah H.Damiri yang memerintah dari tahun 1943 - 1974
4. Lurah H.Suroso yang dilakukan melalui pemilihan (kepala desa) dibantu oleh pemerintahan desa)
( 1974 - 1998)
5. Pejabat Kepala Desa Somo senjoyo yang menjabat selama 2 tahun yaitu dari tahun 1998 - 2000
6. Kepala Desa Muhammad Bisri yang pilih melalui pemilihan kepala desa dari tahun 2000- 2010
7. Kepala Desa Sumino yang di pilih melalui pemilihan kepala desa dari tahun 2010- 2016
8. Pejabat Kepala Desa Baryono yang menjabat pada tahun 2017
9. Kepala Desa Sumino yang memerintah kedua kali melalui pemilihan kepala desa dari tahun 2018- sekarang
Patilasan
1. Nyai Bakulan (lokasi Makam di Bakurejo RT 01 RW 02) Tokoh perempuan pertama yang mbukak alas lokasi Desa Bakulan yang berasal dari Kerajaan Mataram.
2. Ki Bangsa taka yang merupakan Lurah Bakulan terakhir sebelum digabung bersama Kelurahan Klodran wetan dan menjadi Desa Bakurejo hingga sekarang (lokasi Makam di Bakurejo RT 02 RW 02)
3. Raden Temenggung Wirandanu (lokasi makam di Bakurejo RT 02 RW 03) seorang tokoh pejuang kerajaan Mataram yang ditugaskan menaklukan kadipaten Tlogo Mirit Kebumen yang Gugur dalam perjalanan kembali ke Mataram dan di makamkan di pedukuhan Klodran wetan yang kini digabungkan menjadi wilayah Desa Bakurejo.
4. Raden Sucitra Joyondanu (lokasi Makam di Bakurejo RT 01 RW 02) yang merupakan adik dari Raden Tumenggung Wirandanu, dimana makam kedua pejuang hanya berjarak 300 meter, yang mana makam R.Tumenggung Wirandanu di bagian utara dan R Purwito wijayandanu di selatanya yang merupakan segitiga perbatasan yaitu sebelah selatan wilayah Desa Pasaranom,sebelah barat wilayah Desa Sumberagung dan timur-utara adalah wilayah Desa Bakurejo..
5. Ki Bayan taka (lokasi makam di Bakurejo RT 03 RW 02)
6. Sedangkan Makam Lurah Klodran terakhir yaitu Khasan Ngaluar sebelum penggabungan menjadi Desa Bakurejo, dilokasi TPU selatan jalan Daendels Desa Pasaranom.
Dari sejarahnya bahwa kelurahan Klodran yang sebagian timur digabungkan dengan Kelurahan Bakulan dan Menjadi Bakurejo,dan Klodran Kulon yang digabungkan kedalam wilayah Desa Sumberagung dimana nama pendirinya adalah seorang dari Kerajaan Mataram yaitu Ki Singo Lodra yang makamnya di Klodran kulon yang sekarang menjadi wilayah Desa Sumberagung.
Adat dan Tradisi yang masih berjalan
1. Merti Desa
a.Syuroan ( waktu bulan Syuro bersamaan dari tiga dusun di Bakurejo)
b.Saparan ( waktu bulan Sofar/sapar bersamaan dengan Desa Sumberagung)
. c.Rajaban ( waktu bulan Rajab di Bakurejo yang dulunya merupakan wilayah Bakulan)
Sejarah Dusun di Bakurejo
1. Dusun Bakulan I Merupakan wilayah di desa Bakurejo sebelah timur
2. Dusun Bakulan II merupoakan wilayah di Bakurejo tengah sekarang
3. Dusun Klodran (Dusun III) yang merupakan wilayah Bakurejo bagian kulon yang dulunya merupakan wilayah Kelurahan Klodran.